Alkisah pada suatu hari di tempat yang dirahasiakan keberadaannya, ada seorang pemuda yang tidak gagah, juga tidak ganteng. Tingginya sekitar 165 cm dengan bobot 55 kg. Pemuda ini bernama Ojik (nama disamarkan untuk menghargai privasi yang bersangkutan, walaupun ini cerita fiksi). Kira2 perawakannya seperti ini

apabila anda melihatnya, digampar pun tak papa.
Ojik senang sekali warna biru, makanya badannya digambar dengan spidol warna biru. Saking senangnya jerawatnya pun berwarna biru juga. Kamar si Ojik berwarna merah. Kenapa nggak warna biru? Karena Ojik belum sempet beli. Ojik punya 2 mobil mercedes, 1 bmw, 1 motor sup** x, dan 1 motor harley davidson. Sayangnya semua itu cuma mimpi.
Ojik bersekolah di salah satu SMA Negeri yang dirahasiakan nama dan letaknya, sebut saja SMA XX.
Suatu hari ketika guru yang termasuk "killer" yang sebut saja namanya Pak Tarno memberi PR, Ojik lupa mengerjakannya. Alhasil sang guru yang terkenal "killer" itu tidak menghukum Ojik. Kenapa? Karena Ojik anak yang baik.
Suatu ketika pas Ojik sedang bermain bola dengan teman2nya, Ojik menjabat sebagai kiper. Ketika bola itu ditendang oleh temannya yang bernama Hyuga, Ojik dapat menangkap bola itu dengan baik, tapi terdorong oleh kekuatan Tendangan Macan Hyuga yang sanggup menembus ombak itu. Jaring gawang pun robek, terbawalah ojik sampai danau di dekat lapangan bola tersebut. Naasnya, bola tersebut jatuh ke dalam danau yang mempunyai kedalaman 15 km itu. Karena bola tersebut terbuat dari besi, tak kuasa ojik untuk mengambilnya.
Tidak lama kemudian muncullah seonggok, maaf, seorang peri baik hati. Sang peri bertanya kepada Ojik, "hai anak muda, apakah kau menjatuhkan sebuah bola?". Kontan Ojik menjawab, "ya peri, saya menjatuhkan sebuah bola dan saya tak mempunyai kekuatan untuk mengambilnya". Tiba tiba sang peri bertanya lagi kepada Ojik sembari membawa 3 bola yang berbeda beda. Yang satu bener2 bolanya Ojik yang terbuat dari besi, satunya lagi bola Adidas Jabulani lengkap dengan tanda tangan Bambang Pamungkas, terakhir bola berwarna emas yang dilapisi emas murni 90 karat.
Sang peri bertanya, "yang manakah bolamu wahai anak muda?". Ojik membalasnya, "yang emas peri!" Lalu ditimpuklah bola besi Ojik seberat 90 pon itu tepat di kepala Ojik sembari berkata, "MATA DUITAN! DASAR KEONG RACUN!"
Dan akhir cerita dari si Ojik, Ojik masuk rumah sakit umum daerah yang letaknya dirahasiakan.
sekian cerita ngawur gw, apabila ada kesempatan gw lanjutin part 2nya :D
oki dasar gila -_-'' hhahaha good good
ReplyDelete